Pada 22 Januari lalu Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Samarinda telah membuka pelatihan untuk angkatan pertama di tahun 2025. Dengan total pendaftar yang melebihi kuota penerimaan, balai pelatihan yang beralamatkan di Jl. Untung Suropati No. 43, Karang Asam Ulu menunjukkan eksistensinya sebagai tempat di mana masyarakat bisa membentuk skill yang mendukung kesiapan bekerja.

Antusiasme para pendaftar yang ingin mengikuti pelatihan di BPVP Samarinda menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap peningkatan keterampilan kerja. Muhammad Nur Alam, salah satu siswa kejuruan pariwisata menyampaikan maksudnya mengikuti pelatihan sebagai peluang untuk mengasah keterampilan di bidang perhotelan. Alam pun berbagi alasan yang medasari mengapa ia bergabung dalam pelatihan ini.
“Ingin memperdalam wawasan dan mengetahui lebih jauh tentang housekeeping seperti room attandent dan lain-lain yang emang karena mau ke ranah itu,” tutur Alam yang diketahui menjadi ketua kelas housekeeping angkatan pertama 2025.
Siswa houskeeping lainnya yakni Putri Nabila menceritakan kesannya selama mengikuti pelatihan di BPVP Samarinda. Ia menyoroti kenyamanan fasilitas, metode pembelajaran praktis, serta suasana belajar yang mendukung.
“Fasilitas oke sudah include semua, kita ga bawa apa-apa, bawa diri aja, bapak instrukturnya baik banget, teman-teman asik seperti keluarga sendiri. Materinya justru yang paling aplikatif di kehidupan sehari-hari dan ga begitu asing untuk dipelajari” jelas Nabila.
Dilansir dari Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Nomor 2/3833/LP.03.02/XII/2022 tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Pelatihan Berbasis Kompetensi, proses penyelenggaraan program pelatihan disusun berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan pelatihan yang mengacu pada standar kompetensi kerja yang sudah ditetapkan. Lembaga pelatihan dapat mengacu pada program pelatihan yang sudah ditetapkan oleh instansi yang berwenang. Jika program pelatihan belum tersedia, maka program pelatihan harus disusun melalui kajian/analis/survey baik dari informasi pasar kerja, laporan kebutuhan keterampilan makro/meso/mikro, evaluasi pelatihan, kesepakatan kerja sama, dan lain sebagainya seseuai kewenangannya.
Sejalan dengan peraturan tersebut, Nurjuliani, Subkoordinoator bidang Pemberdayaan Pelatihan Vokasi dan Peningkatan Produktivitas menjelaskan bahwa BPVP Samarinda terus aktif membaca kebutuhan pasar usaha dan industri. BPVP Samarinda berupaya merespons
kebutuhan keterampilan yang berkembang, seperti pelatihan hantaran, batik, content creator, digital marketing, hingga make-up artist (MUA). Jika program pelatihan tertentu tidak tersedia di BPVP, mereka tetap bisa menyelenggarakannya di luar balai dengan mengundang komunitas terkait guna menghadirkan pelatih dari kalangan praktisi, agar materi lebih relevan dengan kebutuhan peserta.
Asri Airunisa, Subkoordinator bidang Penyelenggaraan Pelatihan dan Peningkatan Produktivitas BPVP Samarinda turut menyampaikan sejumlah aspek penting yang selalu disiapkan dalam program pelatihan diantaranya seperti peralatan, sumber daya manusia (instruktur), serta kesiapan sarana dan prasarana yang akan digunakan.
Selain itu, Asri mengungkapkan bahwa proses pembelajaran yang digunakan BPVP untuk memastikan tiap siswanya benar-benar siap terjun ke dunia kerja ialah berfokus pada keterampilan praktis dibandingkan teori semata.
“Karena kita balai pelatihan yang tuntutannya kesiapan kerja, tentu kita banyak ke praktik. Bagaimana si peserta ini merasakan sendiri, punya pengalaman dalam melakukan aktivitas terkait dari kompetensi tersebut. Jadi lebih banyak praktik daripada teori,” imbuhnya.
Kesiapan BPVP Samarinda dalam mengakomodasi pelatihan terlihat dari bagaimana setiap program dirancang sesuai dengan permintaan industri, usaha, dan kebutuhan peserta. Mulai dari perencanaan program, kesiapan instruktur, hingga sarana dan prasarana praktik langsung, semua dikemas secara komprehensif. Melalui pendekatan berbasis kebutuhan industri, BPVP Samarinda berharap pelatihan yang diberikan tidak hanya relavan tetapi juga aplikatif bagi peserta.
Ditulis oleh: Putri Lia Farha